Rabu, 01 Juli 2015

Swiss Kecil, Kota Batu

KOTA WISATA BATU
Selain Kota Batu mempunyai julukan "Sejuta Pesona Keindahan" Kota Batu juga perbah dujuluki "De Kleine Switzerland" atau Swiss kecil di pulau Jawa mempunyai banyak potensi wisata menawan
Perekonomian Kota Batu banyak ditunjang dari sektor pariwisata dan pertanian. Letak Kota Batu yang berada di wilayah pegunungan dan pembangunan pariwisata yang pesat membuat sebagian besar pertumbuhan PDB Kota Batu ditunjang dari sektor ini. Di bidang pertanian, Batu merupakan salah satu daerah penghasil apel terbesar di Indonesia yang membuatnya dijuluki sebagai kota apel. Batu juga dikenal sebagai kawasan agropolitan, sehingga juga mendapat julukan kota agropolitan. Batu banyak menghasilkan sayur mayur, dan bawang putih. Batu juga dikenal sebagai kota seniman. Ada banyak sanggar lukis dan galeri seni di kota ini.
Ditambahlah lagi, pesona alam seperti pegunungan dan bukit di sekitar kota ini menjadi potensi pariwisata yang sering dikunjungi.
Terdapat beberapa obyek wisata yang tak pernah sepi dikunjungi oleh para wisatawan Batu, seperti Jatim Park, Selecta, Songgoriti, Coban Rondo, Gunung Panderman, Gunung Arjuno, Gunung Welirang dan banyak lagi.
Sebagai sarana pelengkap semua obyek wisata di Batu, terdapat pula beberapa fasilitas pendukung yang bisa dengan mudah di dapat seperti vila, restaurant dan hotel yang semuanya menawarkan keindahan alam sebagai menu saat membuka jendela.

CIRI KHAS KOTA BATU
Saat memasuki Kota Batu ciri khas hawa pegunungan yang sejuk dan segar sangat terasa. Kota Batu merupakan salah satu daerah yang dikelilingi oleh Pengunungan yang ada di wilayah Jawa Timur, yang secara geografis merupakan daerah tropis.
    v  Kain Batik
Seperti kota lain di Jawa Timur (Jatim), pengrajin batik di kota berudara dingin ini, sukses mendesain kain batik khas Kota Batu, Malang. Motifnya bergambar apel dan sayur mayur. Kemudian untuk menambah keindahannya ditambah motif ayam bekisar.
Kain batik khas Batu ini akan diperkenalkan dalam ajang pemilihan Raka dan Raki Provinsi Jawa Timur. Lalu untuk mempopulerkannya, sanggar Raden Wijaya selaku desainer batik khas Batu ini memperkenalkan kepada pengunjung Batu Town Square (Batos).
Pengelola sanggar batik Raden Wijaya, Retna Dwitunjung menyatakan, kain batik khas Batu yang akan dibawa keajang pemilihan Raka-Raki Jatim dibuat selama 10 hari. Ciri khasnya, terdapat motif apel, strawberry, sayur, sapi, serta wheel-nya. Batik khas Batu kombinasi dari motif tradisional dan kontemporer. Yang mewakili ketradisionalannya adalah corak batiknya. Kemudian desain kontemporernya berupa motif veris wheel yang ada di alun-alun Kota Batu. Desain batik khas Batu sesungguhnya sudah dipakai PNS Pemkot Batu  bersama Wali Kota Dan Wakil Wali Kota Batu. Warna dasar kainnya putih. Kemudian motif batiknya bergambar seluruh potensi alam yang dimiliki Kota Batu dan beberapa wahana permainan yang ada di alun-alun Kota Batu. Kain batik yang diproduksi pengrajin di kota Batu masih bersifat home industri. Sehingga kualitas dan tekstur kain serta motif batiknya pasti terjamin

v  Seni Tradisional Bantengan
Seni  Tradisional  Bantengan,  adalah  sebuah  seni pertunjukan  budaya  tradisi  yang menggabungkan  unsur  sendra tari, olah kanuragan, musik, dan syair/mantra yang sangat kental dengan  nuansa  magis. Seni  Bantengan  yang    telah  lahir  sejak  jaman  kerajaan jaman  Kerajaan Singasari  (situs  candi  Jago  –  Tumpang)  sangat  erat kaitannya dengan Pencak Silat. Walaupun pada masa kerajaan Ken Arok tersebut bentuk kesenian bantengan belum seperti sekarang, yaitu berbentuk topeng kepala bantengan yang menari. Karena gerakan tari yang dimainkan mengadopsi  dari  gerakan  Kembangan  Pencak  Silat.
Permainan  kesenian  bantengan  dimainkan  oleh  dua orang  yang berperan  sebagai  kaki  depan  sekaligus  pemegang  kepala bantengan dan pengontrol tari bantengan serta kaki belakang yang juga berperan sebagai ekor bantengan. Kostum bantengan biasanya terbuat dari kain hitam dan topeng yang berbentuk kepala banteng yang terbuat dari kayu serta tanduk asli banteng

CIRI KHAS MAKANAN KOTA BATU
Kota Batu terkenal dengan apelnya, semua tahu itu buah apel bisa diolah menjadi beberapa makanan lain contohnya :
v  Cuka Apel
Sebagai penghasil apel yang besar, Kota Batu juga berhasil mengolah bahan makanan baru dengan menggunakan apel sebagai bahan dasarnya. Cuka apel, adalah salah satu produk andalan kota Batu yang terletak di desa Temas. Produk cuka apelnya di pasarkan dengan menggunakan merk Wukir Sari. 
v  Keripik Apel
Tak puas menggunakan olahan apel dalam bentuk makanan manis, Kota Batu pun ber ekplorasi menjadikan apel sebagi keripik andalan mereka. Bersama dengan berbagai macam kripik buah ala kota Malang dan Batu, keripik apel juga banyak di beli oleh para wisatawan sebagai produk oleh-oleh.
Masakan khas Kota Batu, adalah:
  • v  Pos Ketan Legenda
  • v  Sate Kelinci
  • v  Soto Batu
  • v  Bakso Batu
  • v  Sego Bancakan
  • v  Lalap Ikan Wader


Jajanan pasar khas Kota Batu, adalah:
  • v  Ketan Manis (yaitu jajanan pasar, terdiri dari ketan, bubuk kelapa dan gula manis)
  • v  Tape Ketan Hitam (yaitu bisa ditemukan di daerah Cangar, yang dapat menghangatkan tubuh)
  • v  Tahu Kentaki Dhigadho (yaitu gorengan tahu alami, dengan rasa yang khas rempah-rempah pilihan)

Minuman khas Kota Batu, adalah:
v  Es Krim Milco (yaitu es krim buatan rumahan merk MILCO khas Batu)
v  Angsle (sejenis kolak dengan ketan dan serabi juga petulo yang sangat nikmat dengan suasana dingin Kota Batu)
v  Susu KUD Kota Batu


KESENIAN DAN KEBUDAYAAN KOTA BATU
Selain kota Batu sebagai kota wisata, Batu juga banyak mempunyai aneka ragam seni budaya batik, Batu Flower Festival atau budaya tradisional seperti kuda lumping, campursari, bantengan dan lain-lain. Ada juga budaya religious semisal sedekah bumi atau tasyakuran desa.

Tasyakuran desa kota Batu

Bantengan
Batu Flower Festival

Kuda Lumping
Campursari


Tidak ada komentar:

Posting Komentar